Terikat Dengan Penghuni Neraka

  Terikat Dengan Penghuni Neraka


Prolog

┈ ᅠ⸼    ׄ    Prolog   ׄ     ⸼ᅠ┈
ᅠ⸼  ────꯭─꯭ֿ─ ᅠ❲Ⱉ❳ ᅠ─꯭ֿ─꯭────  ⸼

"Gimana kalau kita rayain kenaikan kelas plus ulang tahunku itu mendaki gunung brumo bersama?" Ucap seorang remaja yang baru saja menginjak umur 17 itu kepada 3 orang temannya. 

"Gas lah, kita mulai libur dari besok kan? Kapan ni?" Jawab satu gadis dengan kuncir kuda nan bernama Fellora. 

"Besok ngga si? Makin cepat makin asiik cuii." Balas lelaki dengan dasi abal aballan, khas dari dirinya-ia Kiendra. 

"Nah pas banget coo, besok bokap lu mau pergi pendakian kan? Kita ikut tim bokap lu bae." Kiendra kembali mengeluarkan suara. 

"Lah iye, gue baru ingat bole tuh. Bokap gue masi 6 orang, pas 10 orang ama kitee cuii." Akhirnya Aruna mengeluarkan suaranya yang sedari tadi diam mendengar temannya. 

"NAHH SIIP, KITA NGINAP RUMAH ARUNA AJA MALEM NII." Ucap Fellora dengan antusias. 

seiring dengan jalannya waktu, tak terasa langit sudah kelabu. Empat remaja terlihat sedang bercerita di sofa sambil melihat acara tv, Defano, Aruna, Kiendra dan Fellora, pertanda lampu hijau, mreka semua diperbolehkan ortunya buat ikut ke gunung brumo. 
Sepulang skolah mreka smua sudah cukup istirahat, jadi no problem jika perjalanan mulai dari jam 4 pagi, slagi kini masi jam 00.00 mreka masi punya waktu untuk menunggu ayah Aruna, ya mreka udah slesai dengan urusan bawaan mreka. 

"Kata bokap lu jam 4 kan kita jalan?" Defano memecahkan keheningan, netranya beralih kepada Aruna, pertanda jika ia menunggu jawaban. 

"Yoi, tapi kita ke pos satu jam 1, soalnya dari sini ke pos satu butuh 3 jam-an." Aruna membalas sambil memakan coklat yang ada ditangannya kini. 

"Anak anak, keknya kita bakal brangkat lagii, bawaan kalian udah siap semua kan? masuk mobil langsung ya, ayah tunggu, udah ditunggu sama yang lain juga di pos satu." Celetukan ayah Aruna yang datang dari luar, dan dibalas anggukan oleh keempat remaja didepannya kini. 

Benar saja, sudah tiga jam perjalanan mreka dari rumah Aruna, baru terlihat sekumpulan orang dengan ootd para pendaki pada umumnya. Dengan segera ayah Aruna memarkirkan mobilnya didekat pos itu, sudah terlihat semua orang siap untuk menempuh perjalanan yang jauh. 

"Oke? Smua siap ya? yang semangatt!" Ucap ayah Aruna setelah memberi sedikit aba aba atau penjelasan, sebelum akhirnya melakukan perjalanan dengan semangat. 
 



—!!!—

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nabi Ishaq (cahya azzahra)

Menepi Menuju Tengah